Senin, 22 Juli 2013

pembentukan pulau hawaii


Pembentukan Kepulauan Hawaii

Pulau Besar Hawaii saat ini adalah daratan terbesar dari rangkaian Kepulauan Hawai. Delapan pulau utama dari ujung barat daya  ke arah tenggara  secara berurutan adalah Ni’ihau, Kauai`i, O`ahu, Moloka`i, Lana`i, Kaho`olawe, Maui, dan Pulau Besar Hawai`i.
Pembentukan rangkaian kepulauan yang seolah ‘berbaris lurus’ tersebut ternyata mempunyai sejarah geologis yang sangat menarik.

TEORI HOTSPOT

Pada tahun 1963, geofisikawan Kanada, J. Tuzo Wilson yang juga menemukan teori patahan transform mengemukakan ide cemerlang yang saat ini disebut sebagai Teori Hot Spot. Wilson mengatakan bahwa pada beberapa tempat di bumi ini terjadi proses vulkanik yang sangat aktif, dan berlangsung sudah sangat lama. Menurut beliau hal ini bisa terjadi jika di bawah sebuah lempeng tektonik ada  sebuah area yang relatif ‘kecil’, sudah eksis dan bertahan lama, dan memiliki panas yang sagat tinggi- yang disebut hotspot. Hot spot ini akan memberikan sumber energi panas lokal yang tinggi untuk mempertahankan proses vulkanik.
Gambar adalah konsepsi artis yang menggambarkan pergerakan Lempeng Pasifik di atas hotspot Hawaii, memperlihatkan pembentukan Bubungan Hawaii-Rangkaian Pegunungan laut Emperor (dimodifikasi dari gambar yang dibuat oleh Maurice Kraft Centre de Volcanologie, Perancis. Gambar bawah adalah diagram asli dari J. Tuzo Wilson (dengan sedikit modifikasi) pada tahun 1963 yang menunjukkan proposal asal-usul Kepulauan Hawaii. (Reproduced with permission of the Canadian Journal of Physics.) Source:http://pubs.usgs.gov/gip/dynamic/hotspots.html
Wilson berhipotesis bahwa bentuk rangkaian kepulauan Hawai yang terletak pada garis lurus adalah sebagai  hasil dari pergerakan lempeng Pasifik di atas dari hotspot yang berada sangat dalam di mantel bumi. Lokasi hotspot ini relatif tetap dan posisi saat ini tepat di bawah Kepulauan besar Hawaii.
Panas dari hot Spot ini memberikan sumber magma terus-menerus yang sebagian meleleh di atas lempeng Pasifik. Magma tersebut, -yang lebih ringan dibanding batuan padat di sekitarnya-, kemudian naik di sepanjang mantel  dan kulit bumi dan kemudian meleleh di dasar lautan dan membentuk gunung aktif bawah laut. Seiring dengan waktu gunung bawah laut itu bertumbuh dan membesar akibat proses erupsi yang terjadi terus-menerus, sehingga pada akhirnya timbul di atas muka laut, dan membentuk kepulauan vulkanik.
Wilson berteori bahwa pergerakan lempeng Pasifik juga akan menggeser pulau vulkanik yang terbentuk dari atas hotspot sehingga menghilangkan sumber sumber magma, sehingga proses vulkanis berakhir. Ketika sebuah pulau vulkanik sudah eksis, pulau yang lain akan tumbuh di atas hotspot, dan siklus tersebut terjadi berulang-ulang. Proses vulkanik tumbuh dan mati ini terjadi sepanjang jutaan tahun  dan meninggalkan jejak panjang pulau-pulau dan gunung-gunung vulkanik di dasar lautan Pasifik.
Menurut teori hotspot Wilson  rangkaian vulkanik Hawai seharusnya menua secara progressif dan menjadi lebih banyak mengalami erosi jika  rangkaian makin jauh bergeser dari hotspot akibat pergerakan lempeng Pasifik. Pulau Kauai, pulau tidak berpenghuni yang berada di arah barat laut sudah berumur 5.5 juta tahun dan sudah sangat banyak mengalami erosi. Sebagai perbandingan, batuan terekspos tertua dari Kepulauan Besar Hawaii – yaitu pulau paling tenggara dari rangkaian dan diasumsikan masih berada di atas hotspot-  diperkirakan baru berumur 700.000 tahun dan batuan vulkanis baru masih terus terbentuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar